Zonaikn.com, Samarinda – Dunia olahraga tak boleh berhenti di podium remaja. Inilah semangat yang kini diusung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur dengan menyiapkan program lanjutan bagi atlet muda berprestasi yang menempuh pendidikan tinggi. Melalui rencana pembentukan Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM), pemerintah provinsi memastikan jalur pembinaan atlet tetap terjaga meski mereka telah duduk di bangku kuliah.
Pelatih Akademi Taekwondo Dispora Kaltim, Junaidi Alfred Blegur Sabeum, menjelaskan bahwa PPLM merupakan bagian dari rantai pembinaan berkelanjutan yang telah dimulai dari akademi, lalu ke SPOPDA dan SKOI. Dengan hadirnya PPLM, maka jenjang pembinaan tidak akan terputus saat atlet memasuki fase perkuliahan.
“PPLM sudah menjadi rencana Dispora. Pak Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, telah memprogramkannya. Kami juga sudah studi banding ke Jakarta untuk melihat contoh dan tahapan pembinaan. Hasilnya sudah dilaporkan ke Kepala Dinas, dan akan masuk dalam program perubahan,” ungkap Junaidi.
Secara ilmiah, kesinambungan pembinaan atlet melalui berbagai jenjang pendidikan sangat penting dalam teori *Long-Term Athlete Development (LTAD)*. Dalam model ini, setiap fase usia memiliki pendekatan latihan yang berbeda namun saling terhubung, agar tidak terjadi stagnasi perkembangan atau *drop-out* di masa transisi, seperti saat atlet memasuki perguruan tinggi.
Junaidi menyebut bahwa akan dibentuk kluster PPLM sesuai cabang olahraga yang dominan di Kalimantan Timur. Ini akan memudahkan pemetaan dan penyusunan program latihan yang terfokus. Dengan begitu, prestasi atlet yang sebelumnya ditempa di SPOPDA dan SKOI tetap bisa berkembang.
“Nantinya kami akan buat kluster berdasarkan cabang olahraga yang dominan di Kaltim. Atlet dari SPOPDA dan SKOI yang sudah lulus akan diarahkan ke PPLM. Ini agar prestasi mereka tidak mandek saat masuk dunia kampus,” lanjutnya.
Dispora Kaltim juga menargetkan agar PPLM menjadi wadah kolaboratif antara pembinaan prestasi dan dunia akademik. Pemerintah akan menyiapkan fasilitas, pelatih, hingga skema latihan yang selaras dengan jadwal kuliah, tanpa mengganggu performa maupun capaian akademik para atlet.
Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa orientasi pembinaan olahraga di Kaltim tak hanya mengejar medali, tetapi juga membangun karakter atlet yang tangguh dan visioner. Dengan sistem yang berkelanjutan, atlet Kaltim diharapkan mampu bersinar tidak hanya di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan akademik dan masa depan profesional mereka.