Zonaikn.com, Samarinda – Strategi pembinaan olahraga Kalimantan Timur kembali diperkuat lewat penekanan dua aspek penting: kehadiran pelatih nasional dan kejuaraan yang rutin. Hal ini disampaikan Rasman Rading dari Dispora Kaltim saat Musprov Luar Biasa PESTI, 24 Mei lalu.
Ia menyebut, kualitas latihan yang dibawa pelatih nasional bisa berdampak langsung pada prestasi atlet.
“Kalau memang dibutuhkan, tidak ada salahnya mendatangkan pelatih nasional. Mereka punya pendekatan yang sistematis dan cara melatih yang disukai atlet. Hasilnya biasanya langsung terlihat dalam peningkatan performa,” ujarnya.
Namun, menurut Rasman, semua itu akan sia-sia bila tidak ada tempat bagi atlet untuk mengasah kemampuannya melalui kompetisi rutin.
“Seringnya kejuaraan itu kunci. Saya lihat di Jawa Barat futsal jalan terus, bukan cuma karena pelatih, tapi karena anak-anaknya punya tempat mengasah kemampuan secara rutin. Itu yang belum kita miliki,” katanya.
Soft tenis pun, lanjutnya, tidak membutuhkan anggaran besar untuk digelar — hanya semangat dan kontinuitas.
“Enggak harus mewah. Soft tenis, misalnya, bisa jalan dengan sumber daya terbatas. Tinggal niat dan konsistensi. Kalau semuanya alasan anggaran, ya sampai kapan pun tidak jalan,” tegasnya.
Faktor geografis dan biaya transportasi di Kaltim menjadi tantangan tersendiri dibanding daerah lain seperti Jawa.
Meski demikian, komitmen Pemprov tetap tinggi, terutama untuk memenuhi target masuk papan atas di PON mendatang.
“Pak Gubernur menargetkan agar Kaltim bisa masuk jajaran atas di PON. Tapi tanpa pola pembinaan yang jelas dan strategi yang tepat, sulit untuk bicara prestasi,” tutupnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen olahraga daerah untuk aktif, tidak hanya bergantung pada pemerintah provinsi.