Jalur Emas Regenerasi Atlet Kaltim: Apresiasi untuk Strategi Berkelanjutan Dispora

Teks Foto : Junaidi Alfred Blegur Sabeum, pelatih Akademi Taekwondo Dispora Kaltim

Zonaikn.com, Samarinda – Menyiapkan masa depan olahraga bukanlah perkara jangka pendek, melainkan proses panjang yang membutuhkan visi dan konsistensi. Hal ini tercermin dalam apresiasi yang disampaikan Junaidi Alfred Blegur Sabeum, pelatih Akademi Taekwondo Dispora Kaltim, terhadap program-program pembinaan atlet yang dijalankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dispora. 

Menurut Junaidi, pembinaan olahraga tak cukup hanya mengandalkan latihan fisik. Yang lebih krusial adalah membangun sistem yang terstruktur dan berkesinambungan agar atlet muda memiliki jalur yang jelas dalam meniti karier hingga ke jenjang profesional. Ia menyebut sejumlah program seperti akademi olahraga, SPOPDA, SKOI, dan PPLM sebagai bagian dari strategi regenerasi yang solid.

Bacaan Lainnya

“Saya optimis. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serius dalam meningkatkan prestasi olahraga. Program seperti akademi, SPOPDA, hingga PPLM adalah langkah strategis untuk mendukung cabang olahraga dalam mencetak atlet unggulan dan menjaga regenerasi terus berjalan,” kata Junaidi.

Penjelasan ini sejalan dengan konsep long-term athlete development (LTAD) yang banyak diterapkan dalam sistem pembinaan olahraga di dunia. Model ini menekankan bahwa atlet perlu melewati fase-fase perkembangan yang sesuai usia, mulai dari pengenalan dasar olahraga hingga tahap kompetitif dan profesional. Hal inilah yang tampak mulai dibangun oleh Dispora Kaltim melalui sinergi program yang berjenjang.

Junaidi juga menyoroti pentingnya kesinambungan karier atlet. Menurutnya, banyak talenta muda yang gagal berkembang karena pembinaan hanya berlangsung sampai level sekolah.

“Konsep ini disebutnya sebagai ‘jalur emas’ pembinaan yang terintegrasi dari awal hingga dewasa,” ujarnya, menekankan perlunya sistem yang mengawal atlet hingga usia produktif.

Baca juga :  Kurash, Bela Diri Asal Uzbekistan Mulai Dikenalkan Luas di Kaltim

Ia menambahkan bahwa regenerasi adalah kata kunci. Tanpa adanya skema pembinaan berjenjang, Kaltim bisa kehilangan momentum untuk mencetak atlet berprestasi. Karena itu, ia mendorong kolaborasi kuat antara pelatih, klub, akademi, dan pemerintah sebagai fondasi ekosistem olahraga yang sehat.

Langkah konkret seperti penguatan akademi dan pendirian PPLM dinilainya sebagai bukti bahwa Kaltim tak hanya mengejar medali, tetapi juga membangun karakter dan ketahanan mental atlet sejak dini. Ini menjadi fondasi penting dalam mencetak atlet tangguh yang siap bersaing di panggung nasional maupun internasional.

Dengan konsistensi strategi dan dukungan kebijakan yang berpihak pada pembinaan jangka panjang, Junaidi yakin Kaltim akan terus melahirkan atlet-atlet berprestasi. Regenerasi bukan sekadar slogan, melainkan investasi jangka panjang untuk kejayaan olahraga daerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *