Kurash, Bela Diri Asal Uzbekistan Mulai Dikenalkan Luas di Kaltim

Teks Foto : Ketua Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltim, Sapto Setyo Pramono

Zonaikn.com, SAMARINDA – Sebagai bagian dari upaya diversifikasi cabang olahraga bela diri, Kalimantan Timur kini mulai memperkenalkan Kurash secara lebih luas ke masyarakat. Olahraga yang berasal dari Uzbekistan ini dinilai memiliki potensi besar untuk digemari karena menggabungkan teknik-teknik bantingan sederhana namun efektif.

Ketua Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menjelaskan bahwa Kurash merupakan olahraga bela diri yang belum banyak dikenal di Indonesia. Ia menyebut, karakter Kurash bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin belajar bela diri dengan pendekatan yang lebih praktis dan aman.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah olahraga yang menggunakan metode bantingan. Tidak hanya berfokus pada satu teknik saja, seperti gulat, tetapi bisa dikaitkan juga dengan teknik judo, yongmoodo, ataupun bela diri lainnya,” ujar Sapto.

Sapto menekankan bahwa Kurash sangat menonjolkan sisi self defense, sehingga cocok dipelajari oleh siapa pun, baik yang sudah memiliki dasar bela diri maupun pemula. Karakteristik tekniknya dinilai lebih mudah dipahami, tanpa harus menguasai banyak gerakan kompleks.

“Teknik kategorinya ini menurut saya adalah self defense, artinya untuk pertahanan bela diri secara mandiri yang bisa digunakan oleh siapa saja,” katanya.

Ia juga menilai olahraga ini bisa menarik minat masyarakat yang selama ini terbiasa dengan cabang seperti karate, taekwondo, atau judo. Selain itu, latihan Kurash juga turut mendongkrak daya tahan fisik dan kesehatan tubuh secara umum.

“Artinya semua masyarakat ataupun seluruh penyuka olahraga pastinya bisa ikut, karena satu di Kurash ini adalah ketahanan tubuh dan fisiknya juga harus bagus, kemudian ini juga sehat,” tambahnya

Baca juga :  Bukan Lagi Sekadar Pendamping, Pelatih Jadi Pilar Utama Pembinaan Atlet Kaltim

Kurash pun dianggap fleksibel secara teknik dan tidak terlalu menuntut gerakan yang kompleks. Ini menjadikannya relatif mudah dipelajari, terutama oleh masyarakat yang baru pertama kali mencoba seni bela diri.

“Ini tidak terlalu memerlukan teknik yang berliku, cuma teknik yang khusus, tidak terlalu banyakla,” lanjutnya.

Sapto berharap ke depan turnamen-turnamen Kurash bisa rutin digelar di Kalimantan Timur agar semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mencintai olahraga ini. Ia meyakini bahwa dengan promosi yang tepat, Kurash dapat menjadi salah satu cabang bela diri unggulan di provinsi ini.

“Di sini mungkin nanti bisa kita lihat seberapa sering pertandingan itu, dan ini juga menjadikan pengenalan kepada Kalimantan Timur,” pungkanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *