Zonaikn.com, Samarinda – Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening Samarinda menjadi saksi dibukanya Kejuaraan Nasional Kurash pada Kamis (19/6/2025). Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mengambil peran besar dalam mendukung penyelenggaraan ajang ini, menandai meningkatnya perhatian terhadap olahraga bela diri asal Uzbekistan yang kini mulai menancapkan akar di tanah air.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyebut bahwa inisiasi kejuaraan ini merupakan hasil respons langsung terhadap permintaan dari cabang olahraga (cabor) Kurash. Meski termasuk kategori olahraga baru, Kurash dinilai memiliki potensi prestasi yang menjanjikan.
“Walaupun cabang olahraga Kurash ini baru, tapi karena pertama memang karena permintaan dari cabang olahraganya untuk melaksanakan kegiatan ini,” jelas Rasman, menegaskan keterbukaan Dispora terhadap aspirasi pembinaan dari berbagai cabor.
Tidak hanya sebagai ajang tanding, kejuaraan ini juga menyertakan rangkaian acara penting lain seperti pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ferkushi. Rasman menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ramuan dari berbagai aspirasi, untuk memperkuat struktur kelembagaan dan memperluas jejaring pembinaan.
“Bukan hanya kejuaraan nasional, tapi juga ada pelantikan, ada Rakernas. Jadi ini karena aspirasi dari cabornya untuk minta dilaksanakan, jadi kita coba untuk meramu bagaimana agar kejuaraan bisa dilakukan,” sambungnya.
Pemilihan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah tidak terlepas dari capaian emas yang diraih atlet Kurash Kaltim dalam PON XXI tahun 2024. Menurut Rasman, ini adalah bentuk penghargaan daerah kepada prestasi atletnya, sekaligus strategi penguatan pembinaan melalui pendekatan reward-based development.
“Karena sebagai bagian dari apresiasi pemerintah terhadap perolehan medali emas Kurash pada saat PON 2024 kemarin,” jelasnya. Secara ilmiah, pendekatan berbasis penghargaan atas prestasi ini mampu membentuk siklus motivasi positif dan memperkuat loyalitas atlet terhadap sistem pembinaan yang mendukung.
Menjawab soal kerja sama khusus dengan federasi Kurash daerah (Pengprov Ferkushi Kaltim), Rasman menegaskan bahwa pendampingan dari Dispora bersifat fungsional sebagai fasilitator. “Tidak ada, memang sudah menjadi kewajiban kita untuk melakukan fasilitas jika memang ada anggarannya,” ujarnya, menegaskan peran aktif negara dalam menjamin keberlangsungan ekosistem olahraga.
Kejuaraan ini diikuti oleh 191 atlet dari 16 provinsi dan dibagi ke dalam tiga kategori usia, yakni senior, junior, dan kadet, masing-masing dengan 7, 5, dan 5 kelas pertandingan. Pembagian ini selaras dengan konsep Long Term Athlete Development (LTAD), yang mendorong pembinaan berjenjang berdasarkan tahapan perkembangan fisik dan psikologis atlet.
Lebih dari sekadar panggung prestasi, kejuaraan nasional ini menjadi instrumen penting dalam penguatan organisasi cabor baru seperti Kurash, serta simbol komitmen Kalimantan Timur dalam mendukung ragam potensi olahraga menuju pentas nasional dan internasional.