Zonaikn.com, Samarinda – Usai mengikuti Kejuaraan Kurash tingkat nasional yang digelar di Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening dan diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Ferkushi Kaltim langsung tancap gas menyiapkan langkah strategis menuju Pekan Olahraga Nasional (PON). Salah satunya dengan menggelar evaluasi terhadap enam pengurus cabang (Pengcab) aktif.
Ketua Ferkushi Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyebut evaluasi ini penting untuk mengukur kesiapan dan memperbaiki kinerja organisasi daerah secara menyeluruh.
“Kaltim itu kalau nggak salah baru enam. Artinya enam nanti kita juga akan panggil sejauh mana, kita evaluasi. Kalau tahu memang nanti seperti apa perbaikannya, kita coba,” ujar Sapto.
Ia menyoroti perlunya pemeriksaan pada aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, hingga efektivitas program pembinaan atlet di tingkat daerah. Menurutnya, kesiapan daerah adalah prasyarat utama agar kurash bisa bersaing di level nasional.
Selain itu, Sapto menegaskan bahwa olahraga kurash belum memiliki perhatian sebesar cabor lain, sehingga konsolidasi dan perbaikan sistem menjadi keharusan.
“Karena ini kita juga masih menunggu PON-nya. PON ini kan lagi berjuang banyak agenda-agenda seperti kurash, kempo, silat. Tapi semuanya tergantung kesiapan daerah,” lanjutnya.
Ia juga menyinggung pentingnya sinergi dengan tuan rumah PON—NTB dan NTT—agar kurash bisa masuk dalam daftar resmi cabor yang dipertandingkan.
Dengan kesiapan organisasi yang lebih baik dan sinergi semua pihak, Sapto yakin kurash akan menjadi salah satu cabor unggulan Kaltim, apalagi jika konsistensi program pembinaan terus dijaga.
“Kurash itu sudah ada tingkat kepengurusan. Baru kemarin saya dikukuhkan. Artinya proses panjang ya, namanya organisasi itu dinamikanya sudah luar biasa,” katanya.
