Zonaikn.com, Samarinda – Mewakili Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) Ke – 30, cabang Tilawah tingkat remaja, pada babak final Jumarlin yakin dapat hasil maksimal.
Dalam laga final ini, Jumarlin didampingi oleh para keluarga yang berasal dari Kabupaten BIMA, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan disaksikan oleh teman-teman mahasiswa kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) kota Samarinda, dan masyarakat Kaltim.
Cabang lomba Tilawah ini dilaksanakan Gedung LPP RRI Samarinda, di Jl. M. Yamin, No 8 Gn Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Usai melantunkan ayat suci Al-Quran, kepada awak media, Jumarlin, mengungkapkan rasa syukur atas nikmat Allah Swt yang diberikan kepadanya.
“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah Swt, karena telah menuntun saya dan selalu memberikan kemudahan dan kesehatan pada saya, hingga saya dapat sampai pada titik ini,” ujar Jumarlin.
Meski berhadapan dengan para juara pada laga final, yakni juara internasional Maroko tahun 2019 dan juara antar bangsa tahun 2023, ia tetap optimis akan tiba dipuncak dengan hasil baik yaitu juara I.
“Bismillah saya yakin dan percaya bahwa bisa petik poin tinggi dalam laga ini, saya juga turut bersyukur karena dapat bersaing dengan teman-taman qori yang pernah tampil dilaga internasional,” ungkap Jumarlin.
Turut dijelaskan bahwa, ada proses yang amat panjang hingga sampai pada titik ini, ia mengikuti seleksi sejak bulan Desember tahun 2023, dilanjutkan dengan proses pematangan keahlian (Treaning Center) selama sembilan bulan yakni mulai Februari hingga November 2024.
“Proses cukup menyenangkan karena saling bersahabat dengan sesama kafilah Kaltim,” sebutnya.
Merupakan suatu kisah yang ingin diceritakan, Jumarlin menyebutkan ia adalah seorang pria kelahiran tahun 2002 yang dilahirkan dan dibesarkan di Kota BIMA. Berangkat dari kampung halaman nya dengan niat ingin menajalani studi di Kaltim, tepatnya kampus UINSI Kota Samarinda.
Saat menjawab pertanyaan wartawan zonaik.com, ia nampak sedikit menundukan kepalanya, dengan raut wajah kemerahan berbaur senyum, Jumarlin ternyata menahan tangis karena haru.
“Terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Kaltim karena telah memberikan kesepatan mulia ini, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dihadapan banyak orang, ini merupakan cerita dan impian saya sejak kecil. Sekali lagi terima kasih untuk Kalimantan Timur,” pungkasnya. (Krin)