Zonaikn.com, Samarinda – Bersama seluruh perwakilan pimpinan daerah, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menghadiri malam Ta’aruf dalam rangkaian acara Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional ke- 30 (MTQN) di Pendopo Etam pada Sabtu (07/09/ 2024) pukul 20.00 Wita.
Dalam acara ini turut hadir, imam besar masjid istiqlal Jakarta, Nasarudin Umar, Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, Sekertaris Daerah (Setda) Kaltim, beserta perwakilan kafilah dari tiga puluh lima Provinsi.
Rangkaian acara tersebut bertujuan untuk membangun silahturahmi bagi para Khalifah, untuk meninggalkan pengalaman yang berkesan bagi para peserta MTQ tersebut. Selain itu, malam ta’aruf ini diharapkan dapat membantu dalam penyebaran syi’ar Islam.
“Ini kesempatan untuk saling memperkenalkan para peserta kafilah dan juga bagi kami sebagai tuan rumah untuk memberikan sambutan selamat datang kepada seluruh peserta,” ucap Akmal.
Kata Akmal, Kaltim telah menunggu selama 48 tahun untuk menyelenggarakan acara ini. Oleh karena itu, momentum ini ingin ia manfaatkan sebaik mungkin.
“Saya berharap MTQ ini tidak hanya sukses dari segi pelaksanaan, tetapi juga dalam menghadirkan keramahan. Kita ingin MTQ ini dikenang sebagai MTQ yang paling ramah dan paling mengesankan di hati,” ungkapnya.
Selain dari pada itu, ia juga mengapresiasi kerja keras para pelatih serta Khalifah dari Kaltim. Menurutnya, pola latihan yang diterapkan pada tahun ini jauh lebih baik, dengan adanya peningkatan kualitas yang signifikan pada para peserta.
“Kita berharap bisa meraih prestasi yang membanggakan. Kalau tidak bisa juara 5, ya juara 3. Kenapa tidak juara 1? Karena itu butuh ikhtiar yang besar, namun dengan upaya yang sudah kita lakukan, ada kemungkinan bisa memberikan kejutan,” ujar Akmal.
Turut memperhatikan, Akmal menilai bahwa animo masyarakat untuk mengikuti acara ini sangat tinggi, meskipun ada kompetisi dari Medan dan Aceh sebagai kompetitor terkuat.
Kendati demikian, salah satu alasan tingginya minat ini adalah keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Sehingga ia mengusulkan agar diadakan studi tour ke IKN sebagai bagian dari acara. (Krin).