Rasman Rading Sebut Pembinaan Panahan di Kaltim Kini Semakin Merata

Teks Foto : Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading

Zonaikn.com, Samarinda – Kejuaraan Panahan Piala Gubernur Kaltim 2025 tak hanya menampilkan persaingan sengit antar klub, tetapi juga memperlihatkan mulai meratanya kualitas pembinaan panahan di berbagai daerah Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, saat menutup ajang tersebut, Minggu (22/6/2025).

“Adapun yang menjadi juara umum adalah Black Bee Archer Club dengan total raihan 20 medali emas, kemudian Olympus Archery Scouts Indonesia dari Balikpapan itu dapatkan 15 medali emas, kemudian yang ketiga adalah Focus One X dari Balikpapan juga dengan total 7 medali emas,” ungkap Rasman.

Bacaan Lainnya

Torehan medali emas oleh ketiga klub terbaik menunjukkan dominasi yang cukup merata, terutama antara Samarinda dan Balikpapan. Namun, yang lebih menggembirakan menurut Rasman adalah keterlibatan aktif dari daerah-daerah lain di Kaltim yang juga mulai memperlihatkan potensi besar.

“Artinya bahwa pembinaan panahan di masing-masing daerah itu sudah mulai merata walaupun masih didominasi oleh Samarinda dan Balikpapan. Tapi saya pikir daerah-daerah lain juga akan semakin ke sini, semakin baik. Dari PPU, dari Kutim, dari Bontang, semuanya sudah memberikan warna termasuk Kukar,” jelasnya.

Pernyataan tersebut sejalan dengan prinsip desentralisasi pembinaan olahraga yang menekankan pentingnya pengembangan potensi lokal. Dalam kajian manajemen olahraga, pemerataan pembinaan menjadi indikator positif dalam membangun ekosistem olahraga yang inklusif dan berkelanjutan.

Dominasi klub-klub unggulan memang masih terlihat, namun representasi daerah seperti Kutai Timur, Penajam Paser Utara, dan Kukar menjadi sinyal bahwa kualitas pembinaan di luar dua kota besar mulai menunjukkan progres.

Baca juga :  Dispora Kaltim Atur Strategi Pembinaan Voli dan Biliar Sesuai Tantangan Tiap Cabang

Panahan sebagai cabang olahraga presisi memang sangat tergantung pada sistem pelatihan yang konsisten, infrastruktur, dan dukungan komunitas. Oleh karena itu, keikutsertaan yang meluas dari berbagai daerah memperkuat harapan akan regenerasi atlet yang lebih merata di Kaltim.

Rasman menegaskan bahwa ini adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan adanya kompetisi rutin seperti ini, semangat daerah-daerah untuk berbenah dan membina atlet dari usia dini akan terus tumbuh dan berkembang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *