Ruang Publik yang Ramah dan Produktif: GOR Kadrie Oening Jadi Contoh Pemanfaatan Trotoar Secara Optimal

Teks Foto :Armeyn Arbianto, Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim

Zonaikn.com, Samarinda – Transformasi ruang publik tidak hanya ditentukan oleh bangunan besar, tetapi juga oleh perbaikan kecil yang berdampak besar seperti trotoar dan kanopi. Hal inilah yang sedang dilakukan oleh Dispora Kalimantan Timur (Kaltim) di kawasan GOR Kadrie Oening Samarinda. Perbaikan trotoar dan pembangunan kanopi difokuskan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat.

Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Armeyn Arbianto, menjelaskan bahwa pembangunan ini sudah dirancang untuk memprioritaskan kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kanopi di atas trotoar dan perbaikan trotoar di sekitar pintu masuk GOR Kadrie Oening sudah kami lakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat,” kata Armeyn.

Dalam kajian arsitektur kota, trotoar yang baik akan mendukung walkability yakni kemampuan suatu lingkungan untuk nyaman dan aman dilalui pejalan kaki. Ditambah kanopi, pengguna jalan terlindung dari panas dan hujan, yang sangat penting untuk iklim tropis seperti di Samarinda.

“Setiap hari Minggu trotoar ini digunakan warga untuk berdagang, yang kami sebut wisata belanja. Ini memberikan manfaat ekonomi sekaligus menghidupkan suasana di sekitar GOR,” tambahnya.

Namun, Ia mengakui bahwa pengembangan fasilitas baru di GOR masih menghadapi kendala.

“Kami berkomitmen merawat dan mengoptimalkan fasilitas yang ada agar pengguna merasa nyaman. Upgrade fasilitas tetap menjadi agenda kami,” jelas Armeyn.

Ia pun menekankan pentingnya kesadaran bersama guna mengajak masayarakt bergotongroyong dalam merawat dan menjaga fasilitas yang ada.

Baca juga :  Tower Panjat Tebing Baru Disiapkan, Dispora Susun Aturan Ketat Demi Keamanan

“Kami mengajak masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas agar tetap nyaman dan awet digunakan,” pungkasnya.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa meski ruang terbatas, kualitas ruang publik bisa terus ditingkatkan lewat perencanaan yang inklusif dan pengelolaan yang berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *