Usai Raih Juara Dua di Kejurnas Kurash, Kaltim Bidik Panggung Asia

Teks Foto : Potret Kontingen Kursah Kaltim (ist)

Zonaikn.com, Samarinda – Dominasi Kalimantan Timur dalam cabang olahraga Kurash kian terasa setelah kontingennya berhasil meraih posisi juara umum kedua pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kurash 2025. Kompetisi yang berlangsung di Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening, Samarinda, 17–20 Juni itu diikuti oleh 185 atlet dari 24 provinsi di Indonesia. 

Kaltim mengantongi total 20 medali dengan rincian 7 emas, 4 perak, dan 9 perunggu, hanya terpaut tiga medali emas dari DKI Jakarta yang keluar sebagai juara umum pertama. Posisi ketiga ditempati Kalimantan Utara dengan perolehan 12 medali.

Bacaan Lainnya

Keberhasilan ini diapresiasi oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading. Ia menilai pencapaian tersebut bukan hanya soal medali, tetapi juga tentang kesiapan mental dan teknis para atlet menuju jenjang kompetisi yang lebih tinggi.

“Alhamdulillah, Kaltim bisa meraih juara umum kedua dari 24 provinsi. Ini jadi momen penting, terutama untuk atlet yang akan dipersiapkan ke level internasional,” ujar Rasman. Ia menyebut beberapa atlet berasal dari cabang lain yang dialihfungsikan ke Kurash, namun tetap menunjukkan performa gemilang.

Menyikapi hasil itu, Rasman mengingatkan bahwa konsistensi harus menjadi kunci. Ia mengajak seluruh tim untuk menjaga disiplin dan semangat juang, karena tantangan sebenarnya justru hadir pada kejuaraan-kejuaraan mendatang, termasuk tingkat Asia di NTB pada September 2025.

“Latihan fisik, simulasi pertandingan, dan konsistensi harus terus ditingkatkan. Apalagi kita melihat potensi besar dari atlet muda,” tambahnya.

Baca juga :  DWP Dispora Kaltim Resmi Dikukuhkan, Siap Perkuat Peran Perempuan ASN dalam Pembangunan Daerah

Ketua Pengprov Ferkushi Kaltim, Sapto Setyo Pramono, turut mengapresiasi capaian kontingen Kaltim. Meski demikian, ia mengaku belum puas, terutama karena atlet-atlet senior belum menyumbang medali emas. “Jujur saya juga merasa belum puas karena di kategori senior belum meraih medali,” ucap Sapto.

Ia menyampaikan bahwa ke depan, evaluasi akan difokuskan pada pemerataan kualitas atlet dari kadet hingga senior. Targetnya, setiap kategori dapat menunjukkan pencapaian yang seimbang agar pembinaan tidak timpang.

Pendekatan seperti ini sejalan dengan prinsip progressive athletic development, di mana setiap tahap pembinaan harus berkontribusi terhadap hasil akhir yang berkelanjutan. Menurut literatur olahraga prestasi, kesuksesan kompetisi seperti ini sangat bergantung pada ekosistem pelatihan yang adaptif, dukungan organisasi, serta kesinambungan program lintas usia.

Dengan keberhasilan sebagai runner-up nasional dan dukungan kelembagaan yang kuat, Kaltim kini memegang modal penting untuk mengukir prestasi di panggung Asia. Tak hanya sebagai peserta, tetapi sebagai penantang serius yang membawa nama daerah ke level internasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *